Seberapa layak konten online untuk dipercaya

Seberapa layak konten online untuk dipercaya

Seberapa besar anda percaya dengan konten online yang tersebar di internet? 10%, 20%, 50% atau mencapai 99%? Semestinya anda jangan mudah percaya dengan konten online. Kalau hendak percaya, telaah dahulu. Bahkan konten online yang menyatakan bahwa itu adalah “jurus ampuh” atau “panduan terbaik” tidak ada jaminannya.

Maaf bukan maksud mempengaruhi anda untuk menjadi orang yang tidak percaya konten online, tapi saya mau kita sama sama mikir lebih dahulu sebelum mempercayai.

konten online

Media dan sarana mendukung orang mempublikasikan ide dan pandangannya dengan mudah. Banyak konten online yang tanpa melewati proses editor. Ada banyak Konten online tanpa melalui pengecekan kebenaran. Cukup banyak konten online yang tanpa disertakan fakta dan data yang jelas, sering diistilahkan dengan hoax (berita bohong) . Dalam realita masyarakat kita masih banyak yang malas mikir sehingga menjadi korban hoax

Konten online dan perilaku masyarakat di Indonesia

Di Indonesia masih banyak penulis konten online yang kurang memperhatikan prosedur standar publikasi. Seperti mencantumkan data, grafik fakta dan sumber yang dapat dipercaya. Tidak hanya hoax yang bertebaran, namun konten tidak berkualitas juga banyak.

Saya pernah menerima keluhan seorang korban konten online. Bermula dari informasi yang dibacanya di salah satu website. Artikel tentang “cara mencerahkan wajah dengan lemon”. Namun setelah diterapkan beberapa kali wajahnya bukan tambah cerah tapi menjadi merah meradang dan infeksi.

Sebagai penulis maupun pembaca harusnya sama sama berpikir. Terkait artikel yang membahas lemon dapat memutihkan wajah, bisa jadi ini benar. Namun alangkah baiknya sajikan dengan dukungan data hasil reasearch tentang kandungan lemon yang mampu mencerahkan kulit. Apakah ini cocok diterapkan untuk semua jenis kulit? bagaimana dengan dosisnya? adakah efek sampingnya?

Semakin lengkap kajian pembahasan konten online maka semakin cerdas dan dapat dipercaya.

Pelajar dan anak sekolah berpandangan “Semua serba mudah karena ada Google sebagai gudang ilmu”. Namun jika di dunia online bertebaran informasi  yang kurang bermutu, sama dengan pembodohan massa. Jika tidak dibenahi dari sekarang, kasian generasi penerus.

Dikutip dari majalah Forbes, hasil survey Nielsen Global Trust menyatakan kelompok Milenium (usia 21 -34) adalah golongan yang memiliki tingkat kepercayaan paling tinggi dalam berbagai bentuk sebaran informasi online, baik itu opini, iklan, rekomendasi dan konten di internet lainnya.

Jangan mengambil peranan menjadi agen pembodohan massa. Jadilah creator dan kontributor yang baik demi mencerdaskan generasi bangsa. Penyebaran berita hoax yang terjadi di Indonesia belakangan benar-benar menyedihkan

analisa kepercayaan masyarakat

Mengembalikan citra konten online agar dapat dipercaya

Jika anda adalah kontributor publikasi online, ciptakanlah publikasi yang berkualitas. Masyarakat sudah banyak belajar dan semakin cerdas dalam memilih media informasi di internet. Jika anda ingin mendapat pembaca setia maka buatlah karya yang berkualitas.

Beberapa langkah yang bisa diaplikasikan, seperti;

1. Buat konten yang berguna

Konten yang banyak dicari adalah konten yang berguna bagi pembaca. Konten yang mengandung informasi, memberi panduan dan menyajikan solusi. Jika anda membuat konten online untuk tujuan promosi, utamakan untuk menyajikan keperluan pembaca terlebih dahulu, baru kemudian sisipkan bisnis anda. Membangun kepercayaan audien jauh lebih penting daripada hanya sekedera mendorong audien untuk membeli

2. Kuatkan dengan fakta dan data

Konten online yang beredar di internet banyak yang bersumber dari pendapat dan pandangan pribadi, bukan dari hasil penelitian seorang ahli. Jika anda sering memanfaatkan sumber di internet, berhati hati juga dengan data manipulasi. kerap terjadi data manipulasi untuk mengelabui pembaca agar semakin percaya akan kebenaran suatu informasi online.

Membuat konten yang dipercaya pembaca tidak semudah melakukan copy paste atau re-write. Ketahui dahulu sumbernya, kumpulkan data-data pendukungnya. Ini penting untuk menguatkan informasi. Konten yang menyajikan data dan fakta dari hasil suatu study atau research akan lebih dipercaya oleh masyarakat.

3. Tampilkan pandangan anda dan pendapat ahli

Setiap orang berhak berpendapat dan memiliki pandangan yang berbeda tentang sesuatu. Jika anda cukup kritis dan smart, memiliki pandangan yang baik dalam suatu kasus, ungkapkanlah. Bagikan pandangan anda dan kuatkan dengan pendapat ahli. Pembaca lebih suka dan lebih percaya jika sesuatu itu dinyatakan oleh pakarnya.

Dalam pembahasan kasus, seperti contoh “cara memutihkan kulit secara alami dengan lemon”. Jika anda pandangang itu benar dan anda setuju, tunjukan dengan data dan kuatkan dengan pendapat ahli. Bila perlu hadirkan kesaksian dari orang yang sudah menerapkan. Namun jika dirasa kurang tepat maka ungkapkan pandangan anda. Jelaskan mengapa metode tersebut tidak efektif. Kuatkan juga dengan fakta. 

Berani menampilkan konten dengan pendapat beda dari sudut pandang yang bisa dipertanggungjawabkan lebih mampu meyakinkan pembaca, daripada hanya sekedar berpura-pura dan ikut ikutan.

4. Profesional dalam publikasi

Kesalahan pengetikan dan ejaan kadang dianggap sesuatu yang sepela. Namun ini juga mempengaruhi profesionalitas sebuah konten. Bagaimana kesan jika anda membaca media yang banyak salah ketik dan salah eja? Bisa jadi anda berpikiran, “ini orang niat ga sih buatnya, banyak salahnya”. Kepercayaan pembaca juga dipengaruhi oleh profesional karya, bukan yang asal asalan.

Jika konten online yang anda buat berupa artikel dengan banyak teks dan kalimat. Tipsnya cobalah minta mata lain untuk membaca dan menilai lebih dahulu sebelum dipublikasikan. Mata lain akan mampu memberi anda gambaran berbeda tentang konten anda.

5. Situs yang menarik dan jelas

Suatu konten yang bersumber dari pengalaman itu jauh lebih terkesan hidup. Konten disajikan lengkap dengan kasus dan contoh- contoh akan lebih bisa diterima oleh pembaca.

Design membangun kredibilitas

Perhatikan juga design (tampilan) media online (website). Hasil study di Stanford menyatakan “design penting dalam membangun kepercayaan pembaca. Dengan penelitiannya yang melibatkan 2684 orang untuk melakukan evaluasi kredibilitas pada 2 website dari sisi design. Ternyata design yang profesional jauh lebih mampu membangun kepercayaan pembaca, disamping konten yang disajikan.

Bagaimana? bahasan yang cukup menarik bukan. Konten yang baik dan berkualitas akan turut mampu mencerdaskan kehidupan. Jangan ikut-ikutan menjadi publisher yang suka menyebar pembodohan massa. Saatnya memulai perubahan. 

Bagi para pembaca, kami ingatkan juga agar tidak langsung makan mentah-mentah apa yang disajikan di internet. Tidak semua salah, namun mari bersama sama dipikir dahulu sebelum memberi reaksi.

Selamat menciptakan karya yang mencerdaskan bangsa

salam rongrangreng!